Pengantar
Berbicara tentang analisis sosial sesungguhnya bukan merupakan hal yang asing dalam keseharian kita. Dari seorang anggota dewan yang sedang membahas RUU, hingga lingkungan keluarga yang membicarakan problem dan solusi keluarganya pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan yang memakai analisis sosial. Jadi Ansos bukanlah sesuatu yang aneh dan baru (sebagai bentukan).
Dalam satu definisi yang sederhana, analisis sosial menunjuk pada usaha untuk mendapatkan pemahaman tentang situasi sosial dengan menelaah kondisi serta kaitan antara fakta historis dan struktural. Melalui analisis sosial kita akan mampu menangkap realitas sosial yang kita gumuli. Sehingga dalam banyak kalangan analisis sosial memiliki manfaat: (1) Mendapatkan pemahaman tentang masalah-masalah kunci yang ada di masyarakat (2) Mendapat informasi kelompok mana dalam masyarakat yang mendapatkan akses pada sumber daya (3) Kait-mengkait antar berbagai sistem dalam masyarakat (4) Mengetahui segala potensi yang ada dalam masyarakat (5) Mampu mengambil tindakan-tindakan yang mengubah situasi dan yang memperkuat situasi. Tentu untuk mengetahuinya, sekali lagi, model pendidikan partisipatoris dapat dikerjakan untuk memulainya.
Sedangkan dalam terminologi sosial terdapat beraneka ragam aliran dalam melakukan analisis sosial. Diantara aliran-aliran ini memiliki berbagai keunggulan sekaligus kelemahan masing-masing. Untuk sekedar referensi penulis kutip disini beberapa aliran dalam melakukan analisis sosial yang meliputi:
1. Aliran fungsionalis
Aliran ini cenderung melihat fungsi dari pelaku sebagai tanggapan logis atas munculnya sebuah fenomena sosial. Implikasi dari pendekatan ini pemecahan yang dikedepankan lebih bersifat pragmatis.
Kelemahan: Walaupun mengarah ke kondisi yang baik dan berusaha membuat suasana kembali harmonis namun aliran ini tidak mempertanyakan adil atau tidaknya kondisi, serta tidak mendorong ke arah perubahan
Pendekatan ini lebih cenderung ke arah pemecahan edukasi
2. Aliran strukturalis
Perubahan yang dikedepankan pada aliran ini lebih pada perombakan seluruh struktur-struktur yang menindas, yang telah mengakibatkan penindasan.
Kelemahan: pendekatan ini melihat hal-hal yang makro seperti Bank Dunia, IMF dan cenderung melupakan hal-hal yang kecil, seperti bagaimana buruh bisa tetap makan.
Pendekatan ini lebih cenderung mengarah pada proses revolusi
3. Aliran Fenomenologis
Ciri analisisnya sangat mikro, detail dan selalu mengaitkan dengan teori-teori besar. Memang tidak ada saran atau aksi yang bisa mengubah kondisi.
Kelemahan: Yang dilakukan pada aliran ini hanya mengamati saja dan menuliskan realitas yang ada tanpa keberpihakan
Pendekatan ini kerapkali memanfaatkan perangkat visualisasi
4. Aliran Humanis
Ciri analisisnya melihat pada budaya dan kesadaran manusia sebagai sebab dari masalah yang muncul
Kelemahan aliran ini: Terlalu lokal dan pemecahannya sangat bersifat jangka pendek
Pendekatan ini misalnya dengan menggunakan sarana advokasi
Dari berbagai aliran ini kita bisa melakukan ‘pilihan’ bebas sesuai dengan kebutuhan di tingkatan lokal masyarakat. Dalam pelatihan berbagai aliran ini sekedar untuk ‘referensi’ teoritis sehingga memudahkan dalam mengkaji tipologi gerakan sosial macam apa yang bisa diterapkan pada masyarakat. Analisis sosial ini tugas pertama yang memang mutlak dilakukan jika terjun ke masyarakat, mengingat melalui analisis sosial yang cermat akan dihasilkan sejumlah data akurat dan rekomendasi tindakan yang bermanfaat di masa depan. Alhasil sebuah gerakan sosial kuncinya yang utama adalah memahami gerak-gerik pertumbuhan masyarakat sebab dari sana akan diketahui kemana perubahan itu akan berujung dan hasil seperti apa yang akan didapatkan.
Langkah-langkah untuk melakukan ansos sebagai berikut:
A. Orientasi Dasar
Tak ada analisis sosial yang “bebas Nilai”.
• Apakah keyakinan dan nilai dasar kita?
• Apakah dasar yang memberi ciri khusus pada tindakan kita?
Dua pertanyaan tersebut berbicara tentang orientasi kita atau visi dan misi kita. Langkah ini dapat juga sebagai “pembongkaran”, karena disini kita mengarahkan diri pada penegasan nilai-nilai sebagai titik tolak. Orientasi inilah yang akan menjadi penuntun kita dalam melakukan analisis sosial. Penegasan nilai-nilai inilah yang kemudian menuntut adanya pemihakan ketika seseorang melakukan analisis sosial.
B. Deskripsi
Langkah berikutnya yaitu membuat deskripsi umum dari situasi yang sedang kita pahami, misalnya:
a. Permasalahan sosial (Pengangguran, perumahan yang tidak layak, kurangnya pengembangan sektor usaha kecil, dan lain-lain)
b. Institusi (sekolah, perusahaan, dan lain-lain)
c. Kesatuan wilayah geografis (RT, RW, desa, bangsa, dan lain-lain)
Untuk menyususnnya kita bisa saja menggunakan pendekatan impresionistik dengan mengumpulkan fakta dan kecenderungan melalui brainstorming dan cerita-cerita yang bersentuhan dengan masyarakat
• Apa yang sedang terjadi pada situasi sekarang?
• Apa yang diungkapkan oleh foto-foto tersebut?
• Bagaimana kita membahas masalah-masalah yang paling mencolok dalam situasi sekarang ini?
Yang perlu diingat bahwa dalam tahap ini target kita hanyalah untuk menyusun deskripsi. Kita belum mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang situasi sosial, atau belum mencoba memahami hubungannya dengan situasi sosial yang lebih luas dan lebih umum. Dalam artian kita sampai disini belum melakukan analisis.
C. Analisis
Analisis sosial merupakan sebuah “usaha untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang sebuah situasi sosial dengan menggali huungan-hubungan historis dan strukturalnya”. Kita dapat mengerjakan ini dengan menjawab empat pertanyaan mengenai sejarah, struktur-struktur, nilai-nilai, tanggapan, dan arah situasi yang sedang kita analisis.
SEJARAH
Manakah garis utama dari sejarah situasi ini?
Kita memandang situasi dengan mata kesadaran historis dan mulai mengenali pengaruh masa lalu yang melatarbelakangi keadaan sekarang.
a. Manakah periode utama yang merupakan perkembangan situasi ini?
b. Pola-pola gerak perkembangan mana yang dapat diamati?
c. Manakah penentu utama dalam perkembangan situasi ini?
d. Apakah kita dapat menamai peristiwa-peristiwa besar yang telah mempengaruhi perjalanan sejarah situasi ini? Seperti misalnya peristiwaperistiwa nasional, tindakan-tindakan yang diambil pemerintah, dan lain-lain
STRUKTUR
Manakah struktur utama yang mempengaruhi situasi ini?
Berbagai struktur membentuk situasi dengan bermacam-macam cara. Itulah lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas sosial. Beberapa struktur cukup jelas, sedang lainnya tersembunyi, tetapi semuanya saling berkait.
Struktur-struktur ekonomi utama yang menentukan bagaimana masyarakat mengatur sumber-sumber daya, seperti:
• Produksi, distribusi, transaksi, dan konsumsi;
• Modal, tanaga kerja, dan teknologi;
• Pemusatan-pemusatan dan gabungan-gabungan perusahaan;
• Kebijakan-kebijakan pajak, sukubunga, dan sebagainya.
Struktur-struktur politik utama yang menentukan bagaimana masyarakat mengatur kekuasaan, seperti:
• Prosedur-prosedur pembuatan keputusan;
• Gaya hidup dan kepemimpinan;
• Akses terhadap pengaruh politik;
• Institusi politik resmi: konstitusi, partai, pengadilan, militer;
• Tak resmi: klik-klik, lobbying;
• Pola-pola partisipasi
Struktur-struktur sosial utama yang menentukan bagaiman masyarakat mengatur hubungan-hubungan (selain relasi ekonomi dan politik), seperti:
• Keluarga, marga, suku;
• Lingkungan sekitar;
• Pendidikan, rekreasi;
• Jaringan-jaringan komunikasi, media;
• Pola-pola bahasa.
Struktur-struktur budaya utama yang menentukan bagaimana masyarakat mengatur makna dan nilai, seperti:
• Agama;
• Simbol-simbol, mitos dan impian;
• Kesenian, musik dan cerita rakyat;
• Gaya hidup, tradisi-tradisi
NILAI-NILAI KUNCI
Manakah nilai-nilai kunci yang bekerja dalam struktur tersebut?
Berikut ini kita berbicara mengenai nilai-nilai sebagai cita-cita yang menggerakkan masyarakat, ideologi-ideologi dan norma-norma moral yang menuntun, aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan yang ada dalam masyarakat, nilai-nilai sosial yang dapat diterima dan telah diterima. Tentu saja semua itu berkaitan dengan struktur-struktur budaya.
• Nilai-nilai apa yang sungguh hidup?
• Siapakah yang pertama-tama membawa nilai-nilai itu, orang, lembaga atau yang lain?
TANGGAPAN
Bagaimana tanggapan berbagai pihak atas situasi ini?
Persoalan atau situasi yang menjadi fokus perhatian dalam analisis ini barangkali sudah mendapat perhatian atau tanggapan dari berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi non pemerintah, lembaga-lembaga keagamaan, dan pihak-pihak lain. Tanggapan-tanggapan itu perlu dipetakan.
• Tanggapan apa saja yang telah diberikan pemerintah?
• Tanggapan apa saja yang telah diberikan oleh organisasi non pemerintah?
• Tanggapan apa saja yang telah diberikan oleh lembaga-lembaga keagamaan?
• Apa saja tanggapan dari pihak lain?
ARAH MASA DEPAN
Bagaimanakah arah masa depan dari situasi ini?
Memandang masa depan sebenarnya bisa lebih menyingkapkan situasi masa kini ketimbang masa depan itu sendiri. Ini berarti imajinasi skenario-skenario masa depan memberikan kepada kita wawasan tentang dinamika dari apa saja yang sebenarnya terjadi sekarang.
• Kecenderungan (trend) terpenting yang terungkap dalam situasi sekarang ini?
• Apakah kita dapat meramalkan kemungkinan-kemungkinan atas dasar keadaan yang berlangsung dewasa ini?
• Jika masa depan segala hal berlangsung seperti sekarang, situasi seperti apakah yang akan terjadi dalam 5 tahun kedepan? (tergantung jangka waktu yang mau dilihat!)
• Manakah sumber-sumber kreatifitas dan harapan yang ada sekarang bagi masa depan?
MATRIKS ANALISIS
Analisis sosial pada dasarnya merupakan upaya kita untuk menempatkan suatu masalah tertentu dalam konteks realitas sosial lebih luas yang mencakup konteks historis, struktur (ekonomi, politik, sosial, budaya), nilai, dan konteks tingkat atau aras (lokal sampai global). Untuk menolong pemetaan tersebut kita bisa gunakan matriks berikut agar lebih mudah dalam membedah suatu masalah sosial.
Unsur-Unsur Komunitas Kabupaten Propinsi Nasional Regional Global
Sejarah
Struktur Ekonomi
Struktur Politik
Struktur Sosial
Struktur Budaya
Nilai yang hidup
Tanggapan
Trend masa depan
D. Kesimpulan
Analisis yang telah kita lakukan akan mengungkapkan bermacam-macam segi yang berpengaruh pada situasi yang sedang kita coba pahami. Sekarang tugas dan langkah terakhir adalah menarik beberapa kesimpulan agar kita dapat melihat dengan tajam unsur-unsur terpenting dalam situasi kini.
Unsur-unsur tersebut merupakan penyebab paling mendasar dalam sebuah situasi yang berbeda dengan gejala-gejala. Dalam pendekatan analisis yang diajukan Paulo Freire unsur-unsur akar itu disebut generative themes. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan untuk menemukan unsur-unsur akar:
• Satu atau dua peristiwa sejarah manakah yang membentuk keadaan dewasa ini?
• Faktor-faktor ekonomi, sosial, dan kultural manakah yang paling menentukan cara kerja sistem yang ada?
• Manakah nilai-nilai yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap perilaku masyarakat?
• Tanggapan manakah yang paling berpengaruh pada situasi ini?
• Manakah kecenderungan yang nampaknya paling mungkin dimasa depan?
Jika berbagai unsur pokok sudah diprioritaskan, kita perlu melakukan usaha berikutnya yaitu pengelompokan atau penggolongan tingkat, kemudian menarik beberapa kesimpulan:
• Manakah dua atau tiga unsur pokok yang paling bertanggungjawab terhadap situasi yang sedang terjadi dewasa ini?
• Atas kepentingan siapa unsur-unsur pokok itu bekerja?
Rabu, 22 Desember 2010
Beberapa Langkah dalam Melakukan Analisis Sosial Kerangka Perumusan Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar