Tampilkan postingan dengan label Pemalang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemalang. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 November 2010

Krupuk Usek Khas Pemalang

SEBENARNYA kerupuk usek tidak hanya diproduksi warga Pemalang, ada beberapa daerah lain yang juga memproduksinya. Namun demikian kebanyakan orang lebih mengenal kerupuk usek sebagai makanan khas Pemalang. Murah, renyah dan pada jenis tertentu dari salah satu produsen ada yang ditambahkan bumbu khas sehingga rasanya lebih mantap.

Sayangnya ketika pada Juli kemarin Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang mengambil sampel sejumlah makanan untuk diperiksa kandungannya di laboratorium, kerupuk usek ikut dijadikan sasaran. Dan ternyata kerupuk yang digoreng tanpa menggunakan minyak ini divonis mengandung bahan kimia berbahaya, yakni hodamin B yang merupakan pewarna tekstil.

Kerupuk Usek diproduksi di industri-industri rumah tangga bersama kerupuk-kerupuk jenis lainnya. Kerupuk ini hanya terdiri dari dua warna pilihan, putih dan merah. Kerupuk yang berwarna merah inilah yang ditengarai mengandung bahan kimia hodamin B. Namun demikian kerupuk produk turun-temurun ini masih menjadi primadona.

Pada Lebaran kemarin, terjadi peningkatan produksi kerupuk usek. Selain karena cuaca panas yang dimanfaatkan habis-habisan untuk memproduksi sekaligus memenuhi stok di gudang, peningkatan produksi juga untuk memenuhi permintaan yang melonjak karena banyak dicari para pemudik dari perantauan.

Sejatinya kerupuk usek bukanlah hidangan khas Lebaran, namun kudapan ini tetap disajikan sebagai pelengkap saat menikmati sambal atau pecel. Kerupuk usek juga sering dinikmati untuk melengkapi makanan lain seperti bakso, mie, grombyang, soto atau lontong dekem. Tak peduli mengandung hodamin B, warga tetap enjoy menikmatinya.

Hartinah (45), salah satu pedagang lesehan yang menyediakan kerupuk usek di salah satu pasar di Pemalang, mengaku ada imbauan untuk tidak menjual makanan berbahaya. "Tapi surat larangan pemerintah menyebut dilarang menjual kerupuk mie warna merah, bukan kerupuk usek," elak dia.

Memang ada jenis kerupuk mie yang oleh warga setempat disebut kerupuk mie. Kerupuk dimaksud biasanya berwarna kuning dan berbentuk bulat. Kerupuk usek yang berbahan tepung dan adonannya panjang-panjang seperti mie memang mirip kerupuk mie, namun bentuknya kotak bolong-bolong.

Salah satu penyuka kerupuk usek, Taufik Haryanto(40), mengatakan dirinya biasa mengonsumsi kerupuk usek sejak kecil. "Di Jakarta kerupuk seperti ini tidak ada, sehingga kesempatan mudik ini saya belanja kerupuk usek buat teman-teman di Jakarta sebagai oleh-oleh khas Pemalang," katanya. Untuk mendapatkan 10 kantong kerupuk usek, ia cukup merogoh kocek Rp15.000. Hmmm, harga yang cukup murah, bukan? (ali)

Sumber http://www.pemalangpost.com/2009/10/kerupuk-usek-asal-pemalang.html

Read More..

Minggu, 07 November 2010

Widuri-Blendung bakal jadi Ikon Wisata Pemalang

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pemalang saat ini membutuhkan dukungan baik dari kalangan akademisi maupun wirausaha, guna mewujudkan master plan kawasan industri wisata bahari yang bakal dijadikan ikon Kabupaten Pemalang.
Kawasan yang bakal dijadikan ikon Pemalang itu yakni kawasan wisata Pantai Widuri hingga Pantai Blendung.

Hal ini diungkapkan Bupati HM Machroes SH di ruang kerjanya, belum lama ini, saat menerima studi kelayakan mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro, Semarang.

"Kami mempunyai master plan untuk kawasan wisata pantai dari Widuri hingga pantai Blendung. Kawasan itu nantinya merupakan kawasan wisata yang betul–betul menjadi ikon Pemalang. Dari sinilah kami merasa membutuhkan partner dari akademisi maupun wirausaha, karena memang kalau pemerintah (government) bergerak sendiri hasilnya kurang maksimal manakala tidak didukung akademisi dan wirausaha (bisnisman). Oleh karena itu, perlu kesinambungan dari ABG (Akademisi, Bisnisman dan Government) sebagai konsep awal guna mewujudkan kawasan wisata bahari di wilayah Pemalang," kata Bupati.

Ide untuk mewujudkan kawasan wisata bahari dari Pantai Widuri hingga Pantai Blendung menjadi dalam satu paket wisata, menurut Bupati berawal dari besarnya animo masyarakat, baik dari dalam kota maupun luar kota, yang berkunjung ke obyek wisata Widuri Water Park. Dari situlah pihaknya mempunyai gambaran ke depan untuk membuat satu paket wisata bahari yang terdiri dari 3 (tiga) titik, yakni Pantai Widuri, Pantai Nyamplungsari, dan Pantai Blendung.

Selain itu untuk lebih mempercepat dan memberi kenyamanan kepada para wisatawan dalam menempuh perjalanan ke tiga titik wisata pantai tersebut, ke depan pihaknya akan menyediakan kereta gantung dan jet ski.

"Bila ini bisa terwujud, mungkin akan menjadi kawasan wisata pantai terpanjang di dunia karena panjang kawasan wisata pantai Pemalang mencapai kurang lebih 35 Kilometer," pungkasnya.
http://www.pemalangpost.com/2009/10/widuri-blendung-jadi-ikon-pemalang.html

Read More..
Start Ranking - Free Link Directory to increase Website Rankings