Dalam hati yang gigil diguyur rindu
Seharian penuh kulagukan namamu
Di antara bising lalu lalang
Di tengah gaduh belantara kumbang
Dalam hati yang kelu tertimbun rindu
Ku tapaki setiap jengkal jejak lakumu
Kulukiskan indahmu di lembaran biru gemawan
Biar tak jemu terus kupandang
Dalam hati yang gersang, kering kerontang
Jiwaku lebam dihantam kecamasan
Jika saja wajahmu tak dapat kutatap
Jika saja cahayamu tak dapat kudekap
Wahai tuan muara cinta semesta
Aku tahu cintaku ini begitu ala kadarnya
Tak sebanding dengan keagunganmu, tentu saja
Suryamu memancar ke seisi jagad raya
Entah mereka kufur atau percaya
Aku tahu ibadahku hanya pas-pasan
Akhlaku juga masih belepotan
Tapi aku mencintaimu, sungguh
Aku mencintaimu, sebisaku tentu
Wahai tuan telaga keagungan
Ditengah himpitan para budak nafsu yang diperhamba harta dan kekayaan
Saat kemasygulan menjadi semacam kebiasaan
Aku membayangkan jika saja engkau kembali datang
Sebagaimana dulu saat kebiadaban jahiliah kau padamkan
Dengan kekuatan cintamu yang menyejukkan
Rasanya Cuma engkaulah yang sanggup meruntuhkan tirani setan
Ah…Tapi engkau telah terbatasi ketetapan Tuhan, sayang
Wahai Gusti mata air kemuliaan
Ijinkanlah jiwa yang kumuh ini datang
Untuk membersihkan diri ditepi telagamu
Mengusap dahaga kerinduanku
Dari hati yang kuyup tergenang rindu, aku haturkan shalawat untukmu….
Selasa, 01 November 2011
Rinduku…
Langganan:
Postingan (Atom)